Minggu, 27 November 2011

Berobat dari Bahan yang Haram dan Berbahaya


Islam hadir kedunia ini sebagai agama Rohmatan Lil’alamin petunjuk bagi manusia dalam seluruh asfek kehidupan. Sehingga sekecil apapun perilaku hidup diatur di dalam islam, mulai dari masuk kamar mandi sampai urusan bernegara semua tertata dan memiliki tuntunan yang melindungi pemeluknya dari perbuatan yang dapat membahayakan dirinya maupun orang lain.
Perkembangan ilmu pengobatan medis saat ini begitu pesat, namun tidak mempehatikan dampak yang dapat ditimbulkan dimasa yang akan datang. Seringkali kita temukan bahan-bahan yang digunakan dalam pengobatan medis adalah bahan yang berbahaya dan bersumber dari barang yang diharamkan, ketidak berpihakan pengobatan medis terhadap pasien inilah yang sering membuat masyarakat resah khususnya bagi umat Islam.

Dalam pengobatan Islam atau Tibun Nabawi, peroteksi terhadap pasien itu benar-benar menjadi sebuah keharusan, dengan sangat memperhatiakan dari bahan apa obat dibuat? apakah obat dibuat dari bahan yang berbahaya? atau obat itu dibuat dari bahan yang diharamkan. Sehingga obat yang diberikan tidak menimbulkan efek samping terhadap psien dimasa yang akan datang juga menjadikan pasien merasa nyaman untuk mengkonsumsi obat kerena tidak ada rasa khawtir kalau obat yang dikonsumsi mengandung bahan haram.

Sebagaimana rambu-rambu yang ditetapkan Allah SWT di dalam AL-Qur’an dan Hadits sebagai berikut:

 




Allah berfirman, "Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang," (Al-Baqarah: 173).
Allah berfirman, "Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala................," (Al-Maidah: 3).
Allah juga berfirman, "Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi - karena sesungguhnya semua itu kotor - atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang," (Al-An'aam: 145).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah pernah didatangi seseorang dengan sebuah pertanyaan, “bagaimana jika ada seseorang yang berobat ke rumah sakit, kemudian para dokter mengatakan kepada pasien, tidak ada lagi obat yang dapat menyembuhkan penyakit si pasien, kemudian para dokter tadi menganjurkan kepada pasien untuk mengkomsumi daging anjing atau babi, atau berobat menggunakan khamer dan nabidz yaitu minuman yang memabukkan yang terbuat dari jus anggur, kurma dan selainnya yang dibiarkan sampai mengalami fermentasi alias mengandung zat yang memabukan”.
Menanggapi pertanyaan ini, ibnu taimiyyah rahimahullahuta’ala menjawab:
“Tidak boleh berobat dengan khamr dan barang haram yang lainnya, karena ada dalil-dalil yang melarang hal tersebut”.
Hadits riwayat Ahmad dan Muslim dari Wail bin Hujur radhiyallahu ‘anhu, bahwa Thariq bin Suwaid Al-Ju’fiy bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tentang khamr, Beliaupun melarang khamr, Maka Thariq berkata : “Saya hanya membuatnya untuk obat.” Beliau bersabda : “Sesungguhnya ia bukan obat, tapi justru penyakit".
Hadits riwayat Abu Dawud dari Abu Darda radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata : Rosululloh shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Alloh menurunkan penyakit dan menurunkan obat, dan menciptakan obat untuk setiap penyakit. Maka berobatlah dan jangan berobat dengan barang haram”.
Hadits riwayat Ahmad, Ibnu Majah dan Tirmidzi dari Abu  Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata : “Rosululloh shallallahu ‘alaihi wasallam melarang berobat dengan barang haram.” Dan dalam sebuah riwayat : “Maksudnya adalah racun.”
Hadits riwayat Ahmad, Abu Dawud dan Nasai dari Abdurrahman bin Utsman radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata : “Seorang tabib menyebut suatu obat disisi Rosululloh shallallahu ‘alaihi wasallam dan mengatakan bahwa salah satu ramuannya adalah katak. Maka Rosululloh shallallahu ‘alaihi wasallam melarang membunuh katak”.
Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata tentang minuman yang memabukkan : “Sesungguhnya Alloh tidaklah menjadikan kesembuhan kalian pada apa yang Dia haramkan atas kalian.” (Hadits riwayat Bukhari dan diriwayatkan oleh Abu Hatim bin Hibban dalam shahihnya secara marfu’ kepada Rosululloh shallallahu ‘alaihi wasallam).
Dari dalil-dalil di atas, jelas sekali Allah SWT memberikan perlindungan kepada umat manusia agar terhindar dari hal-hal yang membahayakan dirinya dan orang lain. Dengan demikian seorang dokter akan terhindar dari perbuatan menzalimi pasien, dan dokter juga terhindar dari berbuat zalim terhadap dirinya sendiri, karena pada hakikatnya pengobatan medis itu bertentangan dengan dirinya. Yang ia tau betul dari bahan apa obat itu dibuat dan efek samping apa yang dapat ditimbulkan setelah mengkonsumsi obat tersebut.
Karena pada hakikatnya setiap penyakit itu dapat disembuhkan, maka tidak ada satupun penyakit di dunia ini yang tidak dapat disembuhkan kecuali atas ijin Allah SWT. Maka hendaknya kita menyandarkan semua permasalahan hidup kita hanya kepada Allah SWT dengan kata lain, kita berobat sebagaimana pengobatan yang Allah SWT gariskan di dalam AL-Qur’an dan As’Sunnah sebagaimana yang Rasulullah contohkan berobat dengan berbekam (Al-Hizama), dengan membacakan ayat suci AL-Qur’ankepad pasien, mengunakan tumbuh-tumbuhan seperti buah dan dau zaitun, dan meminum madu, yang kesemuanya itu tidak menimbulkan efek samping terhadap orang yang mengkonsumsi. Kembalinya kita kepada pengobatan herbal atau pengobatan Nabi dengan tampa menkesampingkan perkembanggan ilmu dan teknologi semoga dapat menjadikan kita sebagai orang-orang yang tejaga kemurnian imannya dan do’a kita tidak terhijabah dengan barang haram yang kita konsumsi. Wallahu Alam Bisawab?

Kamis, 24 November 2011

Bahaya Vaksin


 
Pada bulan Juni  tahun 2000, sekelompok ilmuwan pemerintah atas dan  pejabat kesehatan berkumpul untuk sebuah pertemuan di konferensi Simpsonwood terisolasi pusat di Norcross, Ga Diadakan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, pertemuan diadakan di pusat retret Metodis, terletak di lahan berhutan di sebelah Sungai Chattahoochee, untuk memastikan kerahasiaan lengkap. Lembaga itu tidak mengeluarkan pengumuman publik dari sesi - hanya undangan pribadi untuk 52 peserta. Ada pejabat tinggi dari CDC dan Food and Drug Administration, spesialis vaksin atas dari Organisasi Kesehatan Dunia di Jenewa, dan perwakilan dari setiap produsen vaksin utama, termasuk GlaxoSmithKline, Merck, Wyeth dan Aventis Pasteur. Semua data ilmiah dalam pembahasan, pejabat CDC berulang kali mengingatkan para peserta, ketat "diembargo." Tidak akan ada fotokopi pembuatan dokumen, tidak ada kertas mengambil dengan mereka ketika mereka pergi.

Para pejabat federal dan perwakilan industri telah berkumpul untuk membahas sebuah studi baru yang mengganggu yang menimbulkan pertanyaan yang mengkhawatirkan tentang keselamatan sejumlah vaksin anak yang umum diberikan kepada bayi dan anak kecil. Menurut ahli epidemiologi CDC bernama Tom Verstraeten, yang telah menganalisis database besar lembaga yang berisi catatan medis dari 100.000 anak-anak, pengawet merkuri berbasis di vaksin - thimerosal - tampaknya bertanggung jawab untuk peningkatan dramatis dalam autisme dan sejumlah lainnya gangguan neurologis antara anak-anak. "Aku sebenarnya terkejut dengan apa yang saya lihat," Verstraeten mengatakan kepada mereka berkumpul di Simpsonwood, mengutip jumlah mengejutkan studi sebelumnya yang menunjukkan hubungan antara thimerosal dan keterlambatan bicara, gangguan perhatian defisit, hiperaktif dan autis. Sejak tahun 1991, ketika CDC dan FDA telah merekomendasikan bahwa tiga tambahan vaksin dicampur dengan bahan pengawet itu, diberikan kepada bayi sangat muda - dalam satu kasus, dalam beberapa jam lahir - perkiraan jumlah kasus autisme meningkat fifteenfold, dari satu di setiap 2.500 anak-anak untuk satu di 166 anak-anak.

Bahkan untuk para ilmuwan dan dokter terbiasa untuk menghadapi masalah hidup dan mati, temuan itu menakutkan. "Anda dapat bermain dengan ini semua yang Anda inginkan," kata Dr Bill Weil, seorang konsultan untuk American Academy of Pediatrics, kelompok. Hasil "secara statistik signifikan." Dr Richard Johnston, seorang imunologi dan dokter anak dari University of Colorado yang telah lahir cucu awal pada pagi hari pertama pertemuan, bahkan lebih khawatir. "Usus saya merasa?" katanya. "Maafkan ini komentar pribadi - Saya tidak ingin cucu saya untuk mendapatkan vaksin yang mengandung thimerosal sampai kita tahu lebih baik apa yang sedang terjadi."

Tapi bukannya mengambil langkah segera untuk mengingatkan publik dan menyingkirkan pasokan vaksin thimerosal, para pejabat dan eksekutif di Simpsonwood menghabiskan sebagian dari dua hari berikutnya mendiskusikan bagaimana untuk menutupi merusak data. Menurut transkrip yang diperoleh di bawah Freedom of Information Act, banyak pada pertemuan tersebut khawatir tentang bagaimana thimerosal yang merusak akan mempengaruhi bottom line industri vaksin.

Imunisasi adalah "wajib" di AS untuk semua anak; 7 kunjungan ke penyedia layanan kesehatan untuk total 32 campuran vaksin - semua sebelum anak masuk sekolah. Setiap tahun, antara 12.000 dan 14.000 laporan reaksi merugikan vaksin diajukan dengan FDA. Ini termasuk rawat inap, kerusakan otak permanen, dan kematian. FDA memperkirakan bahwa angka ini dapat mewakili hanya 10 persen dari kerusakan yang sebenarnya sedang dilakukan. Dalam hanya 7 tahun (pada 31 Agustus, 1997), pemerintah AS menghabiskan lebih dari $ 802,000,000 kompensasi ayah dan ibu untuk cedera otak dan kematian menimpa anak-anak mereka dengan vaksin diamanatkan. (Nasional Program Kompensasi Cedera Vaksin (VICP).

Kamis, 17 November 2011

Bahaya Gula Bagi Tubuh

Gula berpengaruh pada kesehatan Anda
Amerika rata-rata mengkonsumsi 2-3 pon gula dalam setiap minggunya, yang tidak mengherankan mengingat bahwa gula yang sangat halus dalam bentuk sukrosa (gula meja), dekstrosa (gula jagung), dan tinggi fruktosa seperti sirup jagung sedang diproses menjadi begitu banyak makanan seperti roti, sereal sarapan, mayones, selai kacang, saus tomat, saus spageti, dan kebanyakan dari makanan microwave.


Dalam 20 tahun terakhir, para ilmuan telah melakukan penelitian dengan hasil yang mengejutkan terjadi peningkatkan konsumsi gula di Amerika Serikat untuk £ 26-£ 135. gula per orang per tahun! Sebelum pergantian abad ini (1887-1890), konsumsi rata-rata hanya 5 lbs. per orang per tahun! Penyakit jantung dan kanker hampir tidak dikenal di awal 1900-an.

Para "glikemik indeks" adalah ukuran tentang bagaimana makanan yang diberikan mempengaruhi tingkat glukosa darah, dengan setiap makanan yang memberikan peringkat nomor. Semakin rendah rating, semakin lambat proses penyerapan dan pencernaan, yang memberikan infus, lebih bertahap gula masuk ke dalam aliran darah. Di sisi lain, peringkat tinggi berarti bahwa tingkat glukosa darah meningkat cepat, yang merangsang pankreas untuk mensekresi insulin untuk penurunan kadar gula darah. Fluktuasi ini mempercepat tingkat gula darah yang tidak sehat sehingga membuat kondisi tubuh tidak seimbang yang mengakibatkan stres.


Salah satu kelemahan utama gula adalah meningkatkan tingkat insulin, yang menghambat pelepasan hormon pertumbuhan, yang pada gilirannya menekan sistem kekebalan tubuh. Ini bukan sesuatu yang kita inginkan ini saat yang tepat untuk mengambil keputusan jika kita ingin menghindari penyakit.

Masuknya gula ke dalam aliran darah mengganggu keseimbangan gula darah tubuh, memicu pelepasan insulin, yang digunakan tubuh untuk menjaga gula darah pada tingkat yang konstan dan aman. Insulin juga mempromosikan penyimpanan lemak, sehingga ketika Anda makan permen tinggi gula, Anda membuat jalan untuk mendapatkan berat badan yang cepat dan trigliserida tinggi, baik yang telah dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular. Karbohidrat kompleks cenderung diserap lebih lambat, mengurangi dampak pada tingkat gula darah.

Gula menekan sistem kekebalan tubuh.
Kami telah dikenal selama beberapa dekade ini. Barulah pada tahun 1970-an bahwa para peneliti menemukan bahwa vitamin C yang dibutuhkan oleh sel darah putih sehingga mereka bisa phagocytize virus dan bakteri. Sel darah putih membutuhkan konsentrasi 50 kali lebih tinggi di dalam sel di luar sehingga mereka harus menumpuk vitamin C.

Ada sesuatu yang disebut "indeks fagositik" yang memberitahu kita seberapa cepat sebuah makrofag tertentu atau limfosit dapat melahap virus, bakteri, atau sel kanker. Saat itu di tahun 1970-an bahwa Linus Pauling menyadari bahwa sel-sel darah putih memerlukan dosis tinggi vitamin C dan bahwa adalah ketika ia datang dengan teori bahwa Anda perlu dosis tinggi vitamin Cicon untuk memerangi flu biasa.
Gula dan Limfosit
Kita tahu bahwa glukosa dan vitamin C memiliki struktur kimia yang mirip, sehingga apa yang terjadi ketika kadar gula naik? Mereka bersaing satu sama lain saat memasuki sel. Dan hal yang menengahi masuknya glukosa ke dalam sel adalah hal yang sama yang menengahi masuknya vitamin C ke dalam sel. Jika ada lebih banyak glukosa sekitar, ada akan menjadi kurang vitamin C diizinkan masuk ke sel. Tidak perlu banyak: gula darah 120 mengurangi nilai indeks fagositik sebesar 75%. Jadi, ketika Anda makan gula, memikirkan sistem kekebalan tubuh Anda melambat ke merangkak.

Di sini kita akan mendapatkan sedikit lebih dekat ke akar penyakit. Tidak peduli apa penyakit yang kita bicarakan, apakah kita berbicara tentang flu biasa atau sekitar penyakit jantung, atau kanker atau osteoporosis, akar selalu akan berada pada tingkat seluler dan molekuler, dan lebih sering daripada tidak insulin akan memiliki tangan di dalamnya, jika tidak benar-benar mengendalikannya.

Bahaya kesehatan yang menelan gula atas dasar kebiasaan menciptakan yakin. Gula sederhana telah diamati untuk memperburuk asma, memindahkan suasana hati, memprovokasi perubahan kepribadian, penyakit mental mengumpulkan, memelihara gangguan saraf, memberikan diabetes, penyakit jantung terburu-buru, tumbuh batu empedu, mempercepat hipertensi, dan menambahkan arthritis.

Karena gula rafinasi makanan kurangnya mineral dan vitamin, mereka harus memanfaatkan mikro-nutrisi tubuh toko agar dimetabolisme ke dalam sistem. Ketika gudang yang habis, metabolization asam kolesterol dan lemak terhambat, berkontribusi terhadap serum darah lebih tinggi trigliserida, kolesterol, obesitas mempromosikan karena penyimpanan asam lemak lebih tinggi di sekitar organ dan di sub-lipatan kulit jaringan.

Karena gula tanpa mineral, vitamin, serat, dan telah seperti efek memburuk pada sistem endokrin, peneliti utama dan organisasi kesehatan utama (American Dietetic Association dan American Diabetes Association) sepakat bahwa konsumsi gula di Amerika adalah salah satu dari 3 penyebab utama penyakit degeneratif.


Madu Merupakan Gula Sederhana
Ada 4 kelas gula sederhana yang dianggap oleh ahli gizi paling sebagai "berbahaya" bagi kesehatan yang optimal ketika konsumsi berkepanjangan dalam jumlah di atas 15% dari kalori karbohidrat yang tertelan: Sukrosa, fruktosa, madu, dan malt.

Beberapa dari Anda mungkin akan terkejut untuk menemukan madu di sini. Meskipun madu adalah pemanis alami, itu dianggap sebagai gula halus karena 96% dari bahan kering adalah gula sederhana: fruktosa, glukosa dan sukrosa. Hal ini sedikit mengherankan bahwa beruang madu adalah hewan hanya ditemukan di alam dengan masalah dengan gigi-kerusakan (madu meluruh gigi lebih cepat dari gula meja). Madu memiliki kandungan kalori tertinggi dari semua gula dengan 65 kalori / sendok makan, dibandingkan dengan 48 kalori / sendok ditemukan dalam gula meja. Kalori meningkat terikat untuk menyebabkan peningkatan asam lemak serum darah, serta kenaikan berat badan, di atas risiko gigi berlubang lebih.

Pestisida digunakan pada tanaman pertanian dan bunga perumahan telah ditemukan dalam madu komersial. Madu dapat berakibat fatal bagi bayi yang belum matang saluran pencernaan tidak mampu menangani secara efektif dengan pertumbuhan Botulinum Spore. Madu mentah nutrisi apa atau enzim tidak mengandung dihancurkan oleh produsen yang panas itu dalam rangka untuk memberikan penampilan yang jelas untuk meningkatkan penjualan. Jika Anda akan mengkonsumsi madu, pastikan itu adalah mentah, madu tidak dipanaskan. Baik untuk digunakan dalam penyembuhan khusus, tetapi bukan sebagai makanan setiap hari. Hal ini tidak jauh lebih baik dari gula putih atau cokelat.

Rabu, 16 November 2011

Bahaya Obat Sintetis

Berkat penelitian medis dan obat, ada ribuan obat yang membantu orang. Antibiotik dan vaksin telah merevolusi pengobatan infeksi. Obat-obatan dapat menurunkan tekanan darah, mengobati diabetes, dan mengurangi penolakan organ tubuh baru. Obat dapat menyembuhkan, lambat, atau mencegah penyakit, membantu kita untuk menjalani kehidupan sehat dan lebih bahagia. Tapi ada juga banyak ilegal, obat-obatan berbahaya yang orang lakukan untuk membantu mereka merasa baik atau memiliki waktu yang baik. 
Bagaimana obat ini bekerja? Obat adalah bahan kimia atau zat yang mengubah cara tubuh kita bekerja. Ketika Anda menempatkan mereka ke dalam tubuh Anda (sering dengan menelan, menghirup, atau menyuntikkan mereka), obat-obatan menemukan cara mereka ke dalam aliran darah Anda dan diangkut ke bagian tubuh Anda, seperti otak Anda. Di otak, obat-obatan baik dapat mengintensifkan atau membosankan indra Anda, mengubah rasa kewaspadaan, dan kadang-kadang mengurangi nyeri fisik.
Obat mungkin bermanfaat atau berbahaya. Efek dari obat dapat bervariasi tergantung pada jenis obat yang diambil, berapa banyak diambil, seberapa sering digunakan, seberapa cepat itu sampai ke otak, dan apa obat lain, makanan, atau zat yang diambil pada waktu yang sama. Efek juga dapat bervariasi berdasarkan perbedaan dalam ukuran tubuh, bentuk, dan kimia.
Meskipun zat dapat merasa baik pada awalnya, mereka akhirnya dapat melakukan banyak membahayakan tubuh dan otak. Minum alkohol, merokok tembakau, memakai narkoba ilegal, dan menghirup lem semua dapat menyebabkan kerusakan serius pada tubuh manusia. Beberapa obat sangat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk membuat pilihan yang sehat dan keputusan.
Buku Referensi:
 

Sabtu, 12 November 2011

Tibun Nabawi

Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (Al-Ahzab [33]:21)
Dinul Islam hadir di muka bumi ini melalui Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam (SAW) dengan totalitas yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, baik itu hubungannya antar sesama manusia (hablum minannas) maupun hubungannya dengan Allah SWT (hablum minallah) sebagai sang khaliq. Begitu sempurna agama ini sehinga membidangi sisi apaun dalam kehidupan manusia, yang salah satu diantaranya adalah bidang pengobatan.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam (SAW) sebagai uswatun hasanah (suritauladan baik) bagi seluruh ummat manusia, mengajak kepada seluruh manusia yang hidup dimuka bumi ini untuk berpedoman kepada AL-Qur’an dan As-Sunnah dalam bidang apapun khususnya dalam bidang kesehatan. Karena dari AL-Qur’an dan As-Sunnah inilah konsep Thibbun Nabawi (kedokteran nabi ) itu bermula. Sehingga oleh seorang ulama besar, Ibnu Qoyyim Al Jauziyah, khazanah-khazanah dalam bidang kesehatan ini dirangkum dalam sebuah buku yang bertajuk “Kitab Pengobatan Nabi”.
Konsep pengobatan dalam Thibbun Nabawi ini adalah suatu konsep yang akan terus update dengan masa kapan saja  dan dimana saja. Pasalnya, apa yang Nabi sampaikan adalah sesuatu yang memang Allah Subhanahu wa Ta’ala (SWT) bimbing melalui wahyu.
Konsep konsep pengobatan dalam Islam itu antara lain :

Pertama, Keyakinan. Ketika seseorang sakit, ia harus sangat menyakini bahwa sakit yang dia alami tersebut berasal dari Allah SWT, dan Allah juga yang akan menyembuhkannya. Seperti dalam firman-Nya:
وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ
“Dan apabila aku sakit, dialah yang menyembuhkan aku..” (Asy-Syu’araa [36]:80)
Di samping itu ada juga Hadits yang berbunyi, “Lii Kulli Daa In dawaun.” Artinya:  “Setiap penyakit pasti ada obatnya.”
Dari kedua hujjah ini, seseorang yang menderita suatu penyakit, seyogyanya mempunyai suatu keyakinan yang sangat kuat bahwa tiada satu pun yang ada di dunia ini yang mampu menyembuhkan kecuali Allah ‘Azza wa Jalla melalui izin-Nya.
Seseorang yang menderita sakit hendaknya berkeyakinan yang sangat kuat bahwa semua penyakit pasti ada obatnya, karena memang pada dasarnya seperti itulah yang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam (SAW)  kabarkan mengenai hal tersebut, bahkan beliau menyebutkan “hanya ada dua penyakit yang tidak bisa disembuhkan, yaitu: Mati dan Pikun”.
Sehingga jika kita mendengarkan seseorang yang mengatakan bahwa ada penyakit yang tidak dapat disembuhkan, maka ucapannya itu bertolak belakang dengan  apa  yang disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam (SAW)  dan wajib bagi kita untuk menolaknya.

Kedua, Menggunakan obat yang halal dan thoyyib. “Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit dan obatnya, dan menjadikan setiap penyakit pasti ada obatnya.Maka berobatlah kalian, tapi jangan dengan yang haram.” (Riwayat Abu Dawud)
Konsep kedua dalam pengobatan Islam adalah menggunakan obat  yang halal dan thoyyib. Ada hal yang penting dari apa yang disampaikan Rasulullah SAW melalui Hadits ini.
Dari sini dapat kita pahami bahwa tidak mungkin obat-obatan  yang digunakan seseorang adalah sesuatu yang haram, karena pastinya ketika Allah menciptakan suatu penyakit, Allah juga menurunkan obatnya, namun karena Allah Maha Suci (Al-Quddus), tidaklah mungkin Allah akan menurunkan penawarnya dari benda yang haram.
Hal ini patut kita cermati, karena kita sekarang banyak mendapati obat-obatan yang digunakan pada sa’at ini, ternyata berasal dari barang haram, termasuk gelatin yang banyak sekali digunakan dalam dunia pengobatan masa kini yang ternyata berasal dari babi. Sebagai contoh, LPPOM –MUI banyak mendapatkan ternyata cangkang kapsul yang digunakan untuk obat, banyak dihasilkan dari gelatin babi.
Hal ini patut menjadi perhatian kita semua, karena perihal halal haram menjadi suatu hal yang sangat penting dalam Islam yang  bisa membuat amalan ibadah seseorang tidak diterima oleh Allah ‘Azza wa Jalla karena permasalahan haramnya obat yang dia minum.

Ketiga, Tidak menimbulkan mudharat yang mencacatkan tubuh. Dalam pengobatan Islam, kita di anjurkan untuk tidak melakukan pengobatan yang kiranya pengobatan tersebut membawa kemudharatan yang justru menimbulkan masalah baru bagi seseorang.
Oleh karena itu dalam Thibbun Nabawi semampu mungkin kita menjaga tubuh yang sempurna ini dengan tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat merusak tubuh kita.

Keempat, Tidak berbau takhayul, bid’ah, dan khurafat. Ketiga hal ini selain harus dihindari juga bisa mengakibatkan pelakunya jatuh dalam jurang kekafiran. Dapat kita bayangkan dalam rangka berobat justru Akidah tergadai, hal ini tentunya sangat disesalkan.
Realita ini sangat sering kita lihat dalam dunia pengobatan sekarang, termasuk menggunakan media-media tertentu dalam pengobatan yang tidak ada dalam tuntunan islam atau yang pernah di ajarkan Rasulullah.

Kelima, Mencari yang lebih baik. Dalam Thibbun Nabawi, seseorang dianjurkan untuk terus berikhtiar sampai penyakit itu sembuh atas izin Allah. Sesungguhnya Allah tidak hanya melihat kesembuhan yang akan dicapai, tapi proses menuju kesembuhan itupun akan dinilai oleh-Nya, apakah kita melakukan hal yang diharamkan dalam pengobatan. Jadi jika sembuh namun Akidah tergadai apalah artinya kesembuhan tersebut.
Adanya konsep pengobatan dalam Thibbun Nabawi ini menjadikan suatu  aturan bagi yang terlibat di sini, sehingga keberkahan dan kesempurnaan dari Thibbun Nabawi tersebut dapat terus dijaga. Wallahu a’lam

Jumat, 11 November 2011

Back to Nature

      Back to Nature, mulai digemari oleh masyarakat dunia dalam sepuluh tahun terakhir, perkembangan pengobatan ini dipelopori ilmuwan-ilmuwan Amerika Serikat dan Jerman makin intensif dalam mengeksploitasi khasiat tanaman obat. Kemudian media cetak, televisi dan internet menanggapinya melalui pemberitaan dengan frekuesi yang tinggi, maka terbentuklah kecenderungan baru berupa gaya hidup “kembali ke alam”.

       Sebenarnya apa yang terjadi di barat tersebut terinspirasi oleh perkembangan di dunia timur, terutama di Cina, India, Jepang dan Korea yang sudah berabad-abad berupaya mengembangan tanaman obat. Kalau ditelaah, sebenarnya peradaban suku-suku dan kerajaan-kerajaan di Indonesia sejak beberapa abad yang lalu, sudah mengenal tanaman obat, namun dalam periode tertentu mengalami stagnasi, sehingga tertinggal jauh oleh perkembangan di beberapa Negara Asia Timur tersebut. Meskipun sampai saat ini masih tersisa resep-resep pengobatan tradisional berbasis tananam obat di Indonesia, namun hampir tidak mengalami perkembangan yang berarti.
Madu Dalam Pandangan Para Ilmuwan Bakteri
      Dr. WG. Sackeet,   ahli   bakteriologi   dari   Colorado   Agriculture Academy,  telah  meneliti keampuhan  madu  membunuh bakteri – bakteri penyakit, hasilnya adalah:
  1. Pada umumnya semua bakteri mati bila dibenamkan ke dalam madu selama 5 jam.
  2. Bakteri disentri mati dalam waktu 10 jam.
  3. Bakteri paratipoidpenyebab radang usus mati dalam waktu 24 jam.
  4. Bakteri thipoidpenyebab typus mati dalam waktu 48 jam.
  5. Bakteri penyebab sesak dada/radang paru-paru atau pnemonia mati dalam waktu 4 hari
          Beberapa ilmuwan Mesir mempelajari mekanisme madu dalam melawan zat – zat asing seperti kuman, bakteri atau virus yang dipublikasikan di Jurnal Dunia Bakteri tahun 1984. Hasilnya adalah ditemukan 3 faktor yang memungkinkan madu dapat membunuh atau setidaknya menghambat zat – zat asing tersebut, yaitu :
  1. Tekanan osmotik yang tinggi yang tidak memberikan tempat atau ruang sejengkalpun bagi kuman, bakteri dan virus.
  2. Tingkat keasaman madu yang tinggi dengan PH 3,5 yang dapat membunuh bakteri, kuman dan virus.
  3. Madu memiliki zat inhibine termasuk didalamnya hidrogen peroksida yang merupakan zat anti septik tertinggi di kelasnya
         Para ilmuwan di Akademi Ilmu Pengetahuan Bulgaria mengadakan penelitian terhadap madu yang hasilnya adalah: Didalam madu ditemukan lebih dari 40 konsentrat dalam cairan lebah, 5 diantaranya memiliki kemampuan membunuh bakteri, kuman dan virus (anti bakteri, kuman dan virus)
Manfaat Minyak Zaitun
Pengakuan para ahli kedokteran modern tentang minyak zaitun untuk pengobatan:
  • DR Scoot Grandy dari Universitas Texas dan DR Satsoon dari Universitas  California, keduanya mengadakan penelitian tentang menurunnya jumlah penderita penyakit liver pada sebuah daerah yang masyarakatnya menjadikan minyak zaitun sebagai campuran makanan.
  • Tanggal 21 April 1997 diselenggarakan pertemuan ilmiah di Roma yang dihadiri pakar medis, mereka mengupas dan mengeluarkan keputusan penting tentang minyak zaitun, dimana dalam siaran persnya mereka menegaskan bahwa minyak zaitun dapat melindungi serangan penyakit arteriole (salurah darah kecil di hepar/liver dan menghambat naiknya kolesterol darah), tekanan darah dan diabetes sebagaimana ia melindungi dari serangan sebagian penyakit kanker.
  • Minyak zaitun dapat menurunkan tingkat kolesterol LDL dan meningkatkan kolesterol HDL, tanpa menimbulkan dampak negatif thd kolesterol yang bermanfaat, sehingg organ hati dan jantung akan terjaga serta rusaknya urat dalam tubuh.
  • Prof. Asman dari Universitas Monster Jerman, memaparkan bahwa kebiasaan menggunakan minyak zaitun memberikan peluang cukup besar untuk dapat melindungi diri dari sejumlah serangan kanker; kangker usus besar,rahim,indung telur.
  • Archieves of Internal Medicine edisi Agustus 1998 menegaskan bahwa kebiasaan mengkomsumsi satu sendok makan zaitun setiap hari, memungkinkan untuk dapat mengurangi terkena kanker payudara hingga 45%.
         Dan masih banyak penelitian medis kedokteran modern lainnya yang telah secara ilmiah terbukti mampu mncegah dan mengobati beragam penyakit.
AL-Quran is the pioneer of Medicine from Nature Back to Nature
        Namun jauh sebelum berbagai penemuan dan pengakuan ini bermunculan AL-Qur’an telah lebih dulu membahasakan konsep pengobatan dengan konsep “Go Green”. Sebagaimana yang tertuang di dalam firman Allah SWT surat An-Nahl:

وَأَوْحَى رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ (٦٨)
ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلا يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

        Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia". Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. (Q.S. An-Nahl : 68-69)

        Segala sesuatu yang diciptakan Allah SWT pasti tak ada yang sia-sia. Tumbuh-tumbuhan, serangga, air dan buah-buahan diciptakan Allah SWT tentu memiliki tujuan untuk kemaslahatan ummat manusia.  Di antara ciptaan Sang Khalik yang istimewa adalah lebah. Serangga yang satu ini menempati posisi penting dibanding serangga lainnya. Tak heran jika lebah dijadikan salah satu nama surat dalam Alquran.

        Lebah memang spesial. Ia merupakan makhluk Allah SWT yang banyak memberi manfaat dan kenikmatan kepada manusia. Dalam penjelasan surat An Nahl yang tercantum dalam Alquran dan Terjemahannya disebutkan bahwa ada persamaan antara madu yang dihasilkan oleh lebah dengan Alquranul Karim.
         Apa persamaannya? Simak ayat berikut: ”… Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” (QS An Nahl:69).

          Madu berasal dari sari bunga dan menjadi obat bagi bermacam-macam penyakit manusia. Sedangkan Alquran mengandung inti sari dari kitab-kitab yang telah diturunkan kepada nabi-nabi zaman dahulu ditambah dengan ajaran-ajaran yang diperlukan oleh semua bangsa sepanjang masa untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

        Kemukjizatan madu sebagaimana disampaikan Alquran telah terbukti secara ilmiah. Dalam Tafsir Alquran, Sayyid Quthb mengungkapkan, madu sebagai obat penyembuh penyakit sudah dibuktikan secara ilmiah oleh para pakar kedokteran. Inilah salah satu bukti bahwa AL-Qur'an telah lebih dulu menyampaikan konsep pengobatan alami sebelum penemuan-penemuan dibidang pengobatan alami yang kita kenal dengan  sebutan "Back to Nature", menjadi tren di masyarakat dunia sa'at ini.

         Kemudian dijelaskan pula dalam Tafsir Alquran Ibnu Katsir diterangkan bahwa madu lebah itu warnanya bermacam-macam sesuai dengan makanannya. Ada yang berwarna putih, kuning, maupun merah. Selain itu, menurut Ibnu Katsir, madu cocok bagi setiap orang, misalnya untuk mengobati dingin, karena madu itu panas.
           Di dunia Islam, penerapan konsep "Go Green" dengan penggunaan madu sebagi obat sudah diterapkan sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Pada saat itu, madu digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti, mengobati luka-luka setelah berperang, diare, menjaga stamina, dan membantu menguatkan ibu ibu hamil dll. 

         Kajian khasiat madu secara ilmiah juga telah diteliti oleh ilmuwan Muslim terkemuka di era keemasan Islam, yakni Ibnu Sina (890-1037). Bapak kedokteran dunia dan pemikir Muslim agung di abad ke-10 M itu tercatata sebagai dokter yang mengulas mengenai khasiat madu dari segi kesehatan dan dunia kedokteran. Selama hidupnya Ibnu Sina banyak mengkonsumsi madu sehingga awet muda dan berumur panjang. Madu, menurut Ibnu Sina, dapat menyembuhkan berbagai penyakit dari yang ringan sampai yang berat, seperti tekanan darah tinggi dan jantung. Madu juga dapat menurunkan suhu badan serta mengatur sekresi, sehingga dapat menghilangkan penyakit demam. Ibnu Sina juga telah meneliti khasiat madu untuk perawatan kecantikan tubuh. Menurut Ibnu Sina, madu dan minyak zaitun mampu menjadi obat mujarab yang digunakan sebagai kosmetika yang memiliki beragam khasiat.

        Madu dan minyak zaitun, papar Ibnu Sina, bisa mengencangkan kulit muka dan seluruh kulit badan. Kedua bahan alami yang mendapat perhatian khusus dalam Alquran itu mampu menghilangkan flek-flek hitam dan jamur kulit. Selain itu, madu dan minyak zaitun juga bisa menghaluskan kulit dan mengurangi reutan pada wajah. Yang tak kalah menariknya, Ibnu Sina pun telah menemukan fakta bahwa minyak zaitun dan madu mampu menghilangkan bau badan yang tak sedap, serta bisa memberikan vitamin pada kulit dan melembabkannya. Selain untuk kosmetik, madu juga bisa digunakan untuk bearagam kegunaan lainnya. Mulai dari makanan, obat-obatan sampai bahan untuk alat-alat kecantikan.

         Sejatinya, manfaat madu telah dirasakan peradaban manusia sejak dahulu kala. Orang Mesir Kuno telah mengonsumsinya. Penduduk Mesir Kuno sudah terbiasa memanfaatkan madu sebagai makanan bergizi tinggi serta obat berbagai macam penyakit yang mujarab. Meski begitu, peradaban kuno belum mampu menjelaskannya secara ilmiah.

          Adalah Ibnu Sina seorang dokter legendaris sepanjang masa – yang telah berhasil membuktikan kebenaran khasiat madu tersebut, dalam usia tua. Konon, Ibnu Sina masih tetap kelihatan sehat dan segar bugar layaknya seorang pemuda, karena terbiasa mengonsumsi madu.
         Hasil penelitian terakhir yang dikeluarkan dari Universitas Moskow, menyatakan madu ternyata juga mengandung logam alumunium, boron, krom, tembaga, timbal, titanium, seng, asam organik, asetilkolin, hormon, antibiotik, zat antiracun serta zat antikanker. Zat-zat ini sangat penting untuk memperlancar proses biokimia tubuh dan proses penyembuhan aneka penyakit. Sementara kandungan enzim dalam madu dilaporkan paling tinggi jika dibandingkan dengan mahanan lainnya.

         Penelitian ini juga menyebutkan madu diyakini dapat menyembuhkan tukak lambung (maag), radang usus, serta kesulitan buang air besar (sembelit). Jadi sangat baik memang untuk mengkonsumsi madu dalam keseharian kita.

          Dalam Alquran, madu pun menjadi simbol kenikmatan surga balasan bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa. ”(Apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya?” (QS:Muhammad: 15).
            Hakikatnya konsep "Back to Nature" adalah konsep pengobatan yang bersumber dari Allah SWT, karena pada dasarnya setiap ciptaan itu memiliki manual dan manusia sebagai mahluk Allah SWT manualnya adalah AL-Qur'an. Dengan mempedomani AL-Qur'an manusia akan terbimbing menuju pada kehidupan yang mulia dan sejahtra.

Daftar Pustaka :               
AL-Qur'an

Pengobatan Nabi
Better Health Through Natural Healing